Jumat, 27 April 2018

The 'Battle of Santiago' : Pertandingan Paling Brutal di Piala Dunia

The 'Battle of Santiago' : Pertandingan Paling Brutal di Piala Dunia - Hallo sahabat Piala Dunia 2018, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul The 'Battle of Santiago' : Pertandingan Paling Brutal di Piala Dunia, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Artikel, Artikel Berita Piala Dunia 2018, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca. Menyediakan Jasa : Jasa Pembuatan Website | Service AC Kemang | Service AC Pondok Indah | Service AC Jaksel

Judul : The 'Battle of Santiago' : Pertandingan Paling Brutal di Piala Dunia
link : The 'Battle of Santiago' : Pertandingan Paling Brutal di Piala Dunia
Menyediakan Jasa : Jasa Pembuatan Website | Service AC Kemang | Service AC Pondok Indah | Service AC Jaksel

Baca juga


The 'Battle of Santiago' : Pertandingan Paling Brutal di Piala Dunia

Pertempuran Santiago

The 'Battle of Santiago' atau Pertempuran Santiago adalah sebutan untuk Pertandingan babak Penyisihan Grup 2 pada Piala Dunia 1962 antara tim tuan rumah chile melawan Timnas Italia.

Pemilihan Cile sebagai Tuan Rumah Piala Dunia tidak terlepas dari ancaman boikot Negara-Negara Amerika Selatan kepada FIFA, setelah 2 kali beruntun mengadakanya di Negara Benua Eropa.

Chile mendaftarkan pencalonannya pada tahun 1954 bersama dengan Argentina dan Jerman Barat. FIFA lebih memilih Cile sebagai Tuan Rumah ketimbang Argentina, setelah menilai Argentina tidak Layak sementara Jerman Barat yang saat itu ikut mencalonkan sebagai penyelenggara di tahun 1954 mengundurkan diri.

2 Tahun sebelum Piala Dunia digelar Chile telah siap menyelenggarakan turnamen ini, namun akibat gempa Valdivia melanda Chile, membuat Infrastuktur yang sudah mereka bangun dengan mengeluarkan banyak uang, menjadi Hancur. Seperti Empat dari delapan jalan akan digunakan untuk transportasi ke stadion  tidak bisa digunakan.

Gempa Valdivia dikenal sebagai gempa dengan kerusakan paling parah yang membuat warga chile trauma setelah banyak sanak dan saudara mereka yang meninggal. biaya gempa diperkirakan mencapai US $ 6 miliar dalam uang hari ini. Dukungan pun mengalir dari seluruh penjuru dunia dan semua upaya dilakukan untuk menyelamatkan Piala Dunia 1962.

di bawah bayang-bayang ekonomi yang hancur Chile kembali membangun infrastuktur, dan mereka dapat memperbaiki 2 Stadion tepat waktu. serta di susul dengan stadion 2 lainnya.

Upaya untuk membangun kembali Chili dari bawah ke atas membangkitkan rasa patriotik di seluruh negara bagian. Tim nasional Chili menghabiskan 18 bulan berkeliling Chili dan negara-negara lain untuk meningkatkan kesadaran akan penderitaan Chili dan mencoba untuk meningkatkan kebanggaan nasional.

Setelah gempa,  Ketua Asosiasi Sepakbola Chile, Carlos Dittborn telah menggemakan sikap patriot kepada warga Chile ketika dia mengatakan kepada wartawan: "Karena kita tidak memiliki apa-apa, kita akan melakukan segalanya dengan kekuatan kita untuk membangun kembali."

Meskipun Dittborn tidak bisa menyaksikan negaranya menyelenggarakan Piala Dunia karena meninggal sebulan sebelum pertandingan pembukaan digelar. namun ucapannya kepada rakyat Chile masih diingat bahkan menjadi pelecut semangat pemain timnas chile. dan Atas jasanya membangun kembali Chile, Dittborn dijuluki "The man who dared to dream" atau Pria yang Berani untuk bermimipi.

Lihat Juga: 6 Hattrick Fenomenal yang Pernah Tercipta di Piala Dunia

Pemulihan negara Chile dinila sebagai sihir, Pujian mulai turun dari seluruh dunia tentang ketahanan rakyat Chili tetapi tidak semua orang terkesan, dan masalah segera menjadi suram. setelah Antonio Ghirelli dan Corrado Pizzinelli menerbitkan Laporan Rasis tentang Chile.

Kekerasan yang terjadi di pertandingan ini mungkin tidak akan pernah terjadi jika kedua Jurnalis tersebut hanya menerbitkan artikel mereka tentang "Keinginan Chile menjadi Tuan Rumah Piala Dunia hanya bermodalkan Kegilaan saja" tidak di jual keluar negeri.

"Santiago adalah Tempat terpencil, di mana telepon tidak berfungsi, taksi sama langkanya seperti suami yang setia, jangkauan ke Eropa membutuhkan lengan dan kaki serta surat membutuhkan waktu lima hari untuk tiba."
Antonio Ghirelli - Corriere della Sera

"Santiago sangat parah, Seluruh lingkungan dibuat untuk membuka prostitusi. Orang-orang Chili tidak bisa datang jauh Orang-Orang Chile terkena malnutrisi, Pecandu alkohol dan Miskin."
Corrado Pizzinelli - La Nazione.

Setelah 2 Artikel itu muncul, Pers Chile malah menambahkan kalimat-kalimat yag tidak pantas lainnya untuk membuat rakyat chile marah. seperti yang dilakukan salah satu surat kabar terkemuka di Chile, El Mercurio. disertai artikelnya pada tulisan-tulisan dengan judul 'Perang Dunia'.

Akibatnya Sentimen rakyat Chile terhadap Italia telah mencapai titik terendah, mereka mengatakan "Lupakan dua poin, orang Chili menginginkan darah, dan darah yang akan mereka dapatkan."

2 hari sebelum pertandingan, Wartawan Argentina dipukuli karena dianggap sebagai orang Italia. Orang Italia dilarang masuk ke bar Chili dan para pemain Azzurri menjadi sasaran Ejekan dari penduduk lokal.

66.000 penggemar tim tan rumah hadir di Estadio Nacional untuk menyemangati timnas chile. mereka yakin negaranya akan mampu mengalahkan tim tamu. begitupun dengan Italia, mereka yakin bisa memenangkan pertandingan ini dan bagi mereka pertandingan ini tak hanya sekedar sepakbola namun juga tentang kebanggaan nasional.

Sebelum laga, Pemain Timnas Italia ingin kembali mengambil hati rakyat chile dengan memutari lapangan sebelum pertandingan dimulai sambil membagikan karangan bunga kepada wanita Chili di kerumunan. namun Bunganya segera dilemparkan kembali ke para pemain dengan rasa jijik. 

Ketika wasit asal Inggris, Ken Aston meniup peluitnya untuk memulai pertandingan, pemain Chili segera menyerang. tak perlu menunggu waktu lama untuk melihat adegan kekerasan pada laga ini karena Dua belas detik kemudian pelanggaran pertama tercipta dan menjadi penanda dimulainya The 'Battle of Santiago'.

Dalam waktu lima menit, Aston terpaksa menghentikan pertandingan setelah pemain chile dan italia saling pukul. Dengan cepat permainan berubah menjadi kasar. Segera setelah itu, pemain tengah Italia Giorgio Ferrini bereaksi terhadap pelanggaran Honorino Landa dengan menendang dia tepat didepan wasit. Tanpa tanpa basa-basi wasit mengusir Ferrini dari lapangan namun ia menolak meninggalkan lapangan.

Beberapa menit kemudian Pelatih Italia melakukan protes mengapa hanya pemainnya saja yang di usir sementara Landa tidak pernah diusir padahal ia terus-menerus melanggar para pemain Italia. di tengah teriakan cacian dari penonton Ferrini tetap berdiri di posisinya dan malah semakin menantang, akibatnya sekelompok polisi Chili dengan paksa memindahkannya dari lapangan.

Sesaat sebelum jeda pemain sayap asal Chili, Leonel Sánchez mendapatkan tekel telat dari Mario David. Sánchez yang anak seorang petinju dan tidak asing dengan fisik segera membalas tekel david dengan hook kiri ke bagian pipi bek Italia tersebut. seorang penyiar BBC berkomentar, "Saya katakan, itu adalah salah satu hook kiri paling rapih yang pernah saya lihat."

Meskipun hanya berjarak beberapa meter dari hakim garis, namun Sánchez lolos dari kartu merah, tetapi  Beberapa menit kemudian, David membalas Sánchez dengan sepatu terbang ke kepalanya tepat di depan wasit yang keheranan. kali ini Wasit segera mengusir David dan membuat tim Azzurri tersisa sembilan orang.

Pada babak kedua, polisi Chili beberapa kali terpaksa masuk kedalam lapangan untuk menghentikan pertikaian. Meskipun ini pertandingan sepakbola akan tetapi laga ini terkadang mirip rugby, dan Kadang-kadang tinju. 

Di Pertengahan babak kedua Sánchez kembali berhasil lolos dari kartu merah padahal ia terlibat baku hantam dengan Humberto Maschio. pemain italia segera melakukan Protes kepada wasit, namun ia mengatakan : "Saya tidak sedang menjadi pengadil sepakbola di pertandingan ini, namun saya bertindak sebagai wasit dalam Militer"

Pada menit 73'Chile mencetak gol pertama setelah sundulan bola Jaime Ramírez dari jarak pendek masuk ke gawang Italia. Tiga menit kemudian Chile menggandakan keunggulan menjadi 2-0 berkat tendangan spektakuler Jorge Toro.

Setelah wasit meniup pelit panjang tanda pertandingan berakhir, para pemain Italia takut di serang skuad Chili, bahkan lebih buruk lagi mereka di keroyok penonton, namun berkat bantuan polisi mereka bisa meninggalkan lapangan dengan aman.

Keesokan Harinya, muncul dua berita yang berbeda. Media Chile menyalahkan pemain italia dengan menyebut mereka menyulut kerusuhan dilapangan dan timnas mereka hanya membela diri.

Jorge Pica, perwakilan FA Chili, bahkan bertindak lebih jauh dengan menuduh orang Italia melakukan doping sebelum pertandingan.

Pica mengatakan kepada wartawan Chili: "Mereka tampaknya pergi ke lapangan hanya dengan tujuan melukai orang-orang Chili itu seperti rodeo. Terus terang, saya pikir mereka menggunakan doping. Sekarang saya bisa melihat perlunya tes laboratorium pada pemain setelah pertandingan."

Begitupun dengan Italia, mereka mengirimkan Keluhan resmi kepada FIFA tentang kinerja "Aneh" dari wasit Aston. Sementara Media Italia menulis bahwa pemain Chile bertindak seperti kanibal dalam pertandingan tersebut.

Setelah kabar 'The 'Battle of Santiago' menyebar ke Italia, Pemerintah Italia segera menugaskan beberapa tentara melindungi konsulat Chili di kota Roma.

Sementara itu, akibat Kebrutalan yang terjadi pada laga ini, Keesokan harinya Media-media eropa menulis laporan pertandingan ini seperti sebuah laporan Perang ketimbang sepakbola. seperti:

"Gulat dan Peperangan Chile vs Italia - Para pemain terpaksa Melompat dan Menghindari bola yang datang kearah mereka untuk bertahan Hidup."  
Koran Express 

"Pertandingan ini secara universal disetujui oleh pengamat sepakbola sebagai pertandingan yang paling jelek, paling ganas dan memalukan dalam sejarah sepakbola."

“Jika Anda berpikir itu belebihan, tontonlah pertandingan ini di TV. Tapi suruh anak-anak tidur terlebih dahulu - karena pertandingan ini layak mendapat sertifikat horor! ”
Frank McGhee - Mirror

"Selamat malam, Permainan yang akan Anda lihat adalah pertandingan sepak bola yang paling bodoh, mengerikan, menjijikkan, dan memalukan dalam sejarah sepakbola. Ini adalah pertama kalinya negara-negara ini bertemu kami berharap ini akan menjadi yang terakhir."

"Motto Nasional Chile berbunyi, Dengan Alasan atau Dengan Kekuatan. Hari ini, pemain Chile tidak berfikir Rasional, sedangkan pemain Italia bermain hanya dengan Ototnya. Jika Piala Dunia akan diteruskan Seseorang harus segera mencari Hukuman yang pantas jika ada tim yang kembali bermain seperti ini. Setelah anda yang dirumah melihat Pertandingan ini, mungkin berpikir bahwa tim yang bermain dengan cara ini (Brutal) memang harus segera diusir dari kompetisi." 
David Coleman - BBC 

Pertempuran Santiago, kemudian dikenal sebagai salah satu pertandingan dengan kekerasan yang paling tidak masuk akal dalam sejarah Piala Dunia. sekaligus menyulut pertandingan panas lainnya antara tim-tim Eropa dan Amerika Selatan selama satu Dekade.



Demikianlah Artikel The 'Battle of Santiago' : Pertandingan Paling Brutal di Piala Dunia

Sekianlah artikel The 'Battle of Santiago' : Pertandingan Paling Brutal di Piala Dunia kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya. Kami Menyediakan Jasa : Jual-Beli Komputer dan laptop depok | Service AC Kemang | Service AC Pondok Indah | Service AC Jaksel

Anda sekarang membaca artikel The 'Battle of Santiago' : Pertandingan Paling Brutal di Piala Dunia dengan alamat link https://pialadunia2018terkini.blogspot.com/2018/04/the-of-santiago-pertandingan-paling.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar